Menulusuri jejak dakwah di Menara Kudus - Jejak Putu Lanang

Menulusuri jejak dakwah di Menara Kudus - Jejak Putu Lanang 

Dok. Menara Kudus ( Fbk) 

Liburan telah tiba ada waktu luang untuk saatnya berziarah di Wali Jawa Tengah ada banyak tujuan yang saya telusuri, Namun kali ini saya berkesempatan berangkat bersama rombongan sekalian berangkat dari Tuban menulusuri Jejak dakwah di Kudus. Ada banyak Jejak para Wali Allah di sini. Namun kali ini saya berkunjung ke Menara Kudus. 

Teman Traveler ketika saya berkunjung menggunakan BUS, Kendaraan tidak bisa parkir di sekitaran Menara Kudus. Sehingga Bus di Parkir di Tempat Parkir Bus Pariwisata yang jaraknya tidak terlalu jauh. Untuk menuju ke Tempat Menara para peziarah tidak perlu capek-capek berjalan kaki. Dari tempat parkiran sudah di sediakan Ojek sepedah motor yang tergabung di Paguyuban. 

Tarif ojek sekali berangkat sekitar Rp. 7.000,- ketika nanti kembali juga sama membayar tarif sekitar Rp. 7.000,- ( Harga sewaktu-waktu bisa naik dan turun ). Dari Parkiran Bus saya di antar oleh Tukang Ojek yang ramah sekali di ajak menyusuri indahnya suasana kota Kudus ketika malam hari. Setelah sesampainya saya di Kawasan. 

Kami beserta rombongan berjalan kaki memasuki kawasan Menara Kudus. di sebelah kanan kiri pejalanan kaki terdapat berjejer para pedagang yang mengharapkan rizki dari para pengunjung dan peziarah ketika ke Menara Kudus. Ada yang berjualan Kaligrafi, Kaos Bertulis Menara Kudus, Kaset CD dan Buku, Baju Taqwa dan berbagai macam busana muslim khas nusantara. Teman traveler biasanya pasti mencari ada gak sih makanan khas di kudus yang di jual di sekitaran Menara. Teman sekalian tidak perlu khawatir kemarin ketika saya berkunjung kesana juga banyak sekali Para pedagang yang menjual Aneka Olahan Jenang dan Rengginang. Harganya bervariasi dan bisa di lakukan tawar menawar sudah menjadi hal biasa di sini. 

Setalah saya menyusuri lorong para pedagang sudah terlihat betapa indahnya bangunan peninggalan Wali Songo ini. Kali ini ketika saya kesini tak mau ketinggalan mengabadikan moment mengambil foto aktifitas dan Monument Menara yang ada di sini. 

Ada Hal unik yang ada di sini dan jarang ada di tempat ziarah lain. Untuk Teman Traveler ketika sendirian tidak perlu khawatir di sini ada Jasa Foto beserta cetaknya. Harganya cukup murah mulai dari Rp. 10.000 Hingga Rp. 30.000 tergantung ukuran cetaknya bisa foto bersama atau per orangan, Namun harga juga bisa berubah sewaktu waktu ya teman. 

Menara Kudus ini Terletak di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kudus, Jawa Tengah, menara ini memiliki bentuk yang unik. Sekilas bila diperhatikan, menara di masjid ini tidak seperti menara pada umumnya karena memiliki bangunan yang serupa dengan candi. 

Menara ini tepat berada di  Masjid Al Aqsa dan Masjid Al Manar ini dibangun oleh Sunan Kudus sekitar tahun 1549 Masehi.

Gaya arsitektur candi pada Menara Kudus menyerupai candi-candi di Jawa Timur, salah satunya seperti Candi Jago di Malang. Selain itu, bangunan masjid ini juga menyerupai Menara Kukul di Bali.

Menara yang memiliki ketinggian 17 meter dan luas sekitar 100 meter persegi ini menjadi simbol akulturasi antara kebudayaan Hindu, Jawa, dengan Islam. Menara Kudus merupakan bangunan yang bernilai arkeologis dan historis tinggi.

Menurut cerita, Sunan Kudus membangun menara ini dengan cara menggosok-gosokkan batu bata yang satu dengan lain sehingga menjadi lengket. Di bagian ujung menara, yang beratap dua lapis dengan konstruksi kayu jati ini ditopang empat saka guru.

Selain itu, terdapat juga mustaka (kubah) mirip atap tumpang pada masjid-masjid tradisional Jawa. Fungsi dari menara itu adalah untuk tempat mengumandangkan adzan.

Menara Kudus kini menjadi objek wisata ziarah yang banyak dikunjungi wisatawan yang datang dari wilayah Indonesia terutama pada hari-hari tertentu seperti setiap tanggal 10 Muharram/Syuro.

Bagaimana teman penasaran dengan keindahan di Menara Kudus ini. Yuk berwisata ke Menara Kudus. Selain dapat melihat langsung peninggalan monument yang ada juga dapat berziarah ke Makam Sunan Kudus yang terletak di Sebelah Menara.